33 research outputs found

    Analisis Usahatani Cengkeh (Syzygium Aromaticum L.) di Desa Tlogo Guwo Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui biaya, penerimaan, pendapatan, dan keuntungan usahatani cengkeh di desa Tlogo Guwo kecamatan Kaligesing kabupaten Purworejo; 2) Mengetahui kelayakan usahatani cengkeh di desa Tlogo Guwo  kecamatan Kaligesing kabupaten Purworejo dengan menggunakan analisis BEP dan B/C ratio. Metode dasar yang digunakan oleh peneliti adalah metode deskriptif dengan lokasi penelitian di pilih di desa Tlogo Guwo kecamatan Kaligesing kabupaten Purworejo.Teknik pengambilan sampel petani menggunakan metode Proportional Random Sampling dan diperoleh sampel petani sebanyak 71 orang. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa besarnya total biaya yang dikeluarkan oleh petani pada usahatani cengkeh sebesar Rp3.505.701,22 per musim panen, penerimaan yang diperoleh oleh petani pada usahatani cengkeh sebesar Rp7.684.154,93 per musim  panen, pendapatan yang diperoleh oleh petani pada usahatani cengkeh sebesar Rp6.537.141,61 per musim  panen, dan keuntungan yang diperoleh oleh petani pada usahatani cengkeh sebesar Rp4.178.453,68 per musim  panen. Usahatani cengkeh di desa Tlogo Guwo kecamatan Kaligesing kabupaten Purworejo layak diusahakan. Hal ini dapat dilihat dari Nilai BEP penerimaan lebih kecil daripada penerimaan petani, nilai BEP produksi lebih kecil daripada produksi petani, nilai BEP harga lebih kecil daripada harga yang diterima petani, dan juga nilai B/C ratio lebih besar daripada 1 maka usaha tersebut layak diusahakan.   Kata Kunci: cengkeh, pendapatan, penerimaan, kelayaka

    Analisis Nilai Tambah Agroindustri Sohun di Ud Alhamdulillah Desa Karangpucung Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas

    Get PDF
    Penelitian ini bertujun untuk mengetahui: 1) proses produksi sohun pada industri UD Alhamdulillah kecamatan Tambak, kabupaten Banyumas, 2) metode pemasaran yang dilakukan oleh industri UD Alhamdulillah kecamatan Tambak, kabupaten Banyumas, 3) besarnya nilai tambah dari produk yang dihasilkan oleh industri UD Alhamdulillah kecamatan Tambak, kabupaten Banyumas. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, data dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Sampel sejumlah 9 orang terdiri dari informan kunci dan informan non kunci. Analisis nilai tambah menggunakan Metode Hayami. Analisis perbandingan menggunakan uji t. Hasil penelitian diketahui bahwa: 1)   proses produksi sohun yang dilakukan industri sohun UD Alhamdulillah desa Karangpucung kecamatan Tambak kabupaten Banyumas meliputi persiapan bahan baku, proses pencucian bahan baku berupa pati sagu, pemasakan pati sagu, pencetakan menjadi benang-benang sohun, penjemuran benang sohun basah, pengemaan dan sohun siap untuk dipasarkan, 2) pemasaran UD Alhamdulillah desa Karangpucung kecamatan Tambak kabupaten Banyumas melakukannya dalam 2 alur yaitu dilakukan dengan menjual produknya kepada warga sekitar secara eceran dan menjual produknya kepada pedagang perantara/pengepul, kemudian para pengepul mendistribusikan sohun kepada pedagang eceran, 3) besar nilai tambah produk sohun yang dihasilkan agroindustri sohun UD Alhamdulillah desa Karangpucung kecamatan Tambak kabupaten Banyumas adalah sohun hijau sebesar Rp 1642,89 atau 20,12% dan sohun putih sebesar Rp 1651,30 atau 20,22%. Nilai tambah yang dihasilkan dari agroindustri sohun tersebut termasuk dalam kategori sedang   Kata Kunci: produksi, sohun, pemasaran, nilai tamba

    Strategi Pengembangan Kualitas Manggis (Garcinia mangostana L) di Desa Somongari Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pengembangan kualitas manggis di desa Somongari kecamatan Kaligesing kabupaten Purworejo. 2) mengetahui alternatif strategi pengembangan kualitas manggis di desa Somongari kecamatan Kaligesing kabupaten Purworejo. 3) mengetahui strategi yang paling tepat dalam pengembangan kualitas manggis di desa Somongari kecamatan Kaligesing kabupaten Purworejo. Penelitian ini menggunakan metode survey. Penentuan sampel wilayah menggunakan metode purposive sampling. Sampel informan kunci diambil sebanyak 30 petani, 2 pedagang pengumpul dan sampel informan biasa diambil 1 PPL Kaligesing, Kepala Desa Somongari. Faktor internal kekuatan (produksi manggis antar pohon bervariasi, tanaman bertahan lama (tahunan), Somongari sentra manggis. Kelemahan (penanganan pasca panen masih sederhana, umur pemetikan buah manggis di desa Somongari, sistem kelembagaan di desa Somongari rendah dan menunggu panen manggis ke panen berikutnya lama. Faktor eksternal peluang (harga manggis ditingkat petani relatif stabil, pasar konsumsi buah segar terbuka lebar, pangsa pasar manggis luas). Ancaman (daerah pesaing memiliki kualitas manggis standar pasar modern, menguasai pasar, kemampuan penanganan pasca panen lebih baik dan gangguan hama Thrips yang menyebabkan burik). Strategi yang tepat dalam pengembangan kualitas manggis adalah mempertahankan produksi buah manggis, melakukan pemetikan buah manggis pada umur yang tepat, penanganan pasca panen dengan baik, semua petani manggis di desa Somongari mengikuti program pelatihan yang diadakan PPL dan melakukan budidaya tanaman manggis dari penanaman, pemupukan, pengendalian hama, penyakit dan masalah fisiologis dengan baik. Hasil matriks QSP yang dijadikan prioritas strategi adalah melakukan budidaya tanaman manggis dengan baik dari penanaman, pemupukan, pengendalian hama, penyakit dan masalah fisiologis, melakukan panen manggis pada umur yang tepat, melakukan penanganan pasca panen dengan baik, semua petani manggis di desa Somongari mengikuti program pelatihan yang diadakan PPL dan mempertahankan produksi buah manggis

    Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Petani Karet di Desa Guruh Baru Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Biaya penerimaan, pendapatan dan keuntungan petani karet di desa Guruh Baru, kecamatan Mandiangin, kabupaten Sarolangun, 2) Mengetahui tingkat produktivitas tenaga kerja petani karet di desa Guruh Baru, kecamatan Mandiangin, kabupaten Sarolangun 3) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja petani karet. Sampel penelitian berjumlah 84 petani yang ditentukan dengan mengaplikasikan rumus Yamane, pengambilan sampel di desa Guruh Baru dilakukan dengan sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan alasan sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis usaha dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa besarnya biaya rata – ratayang dikeluarkan oleh kegiatan usaha tani desa Guruh Baru kecamatan Mandiangin kabupaten Sarolangun adalah sebesar 350.132,46 dengan rata – rata penerimaan sebesar Rp.787.442, pendapatan sebesar Rp. 437.309,54, sehingga ,keuntungan yang didapatkan oleh petani karet desa Guruh Baru kecamatan Mandiangin kabupaten Sarolangun sebesar Rp. 437.289,54. Tingkat produktivitas tenaga kerja usaha tani karet desa guruh baru kecamatan Mandiangin kabupaten Sarolangun adalah tinggi. Faktor faktor yang berpengaruh secara signifikan mempengaruhi tingkat produktivitas tenaga kerja yaitu upah, jumlah pohon, harga jual, pengalaman kerja dan lateks, sedamgkan factor yang tidak berpengaruh secara signifikan adalah umur, bibit, curahan waktu kerja dan jumlah anggota keluarga yang ikut bekerja.   Kata kunci: analisis usaha, karet, produktivitas, tenaga kerj

    Analisis Usaha Komoditas Jambu Biji Kristal di Desa Wergonayan Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen

    Get PDF
    Tujuan penelitian untuk mengetahui: (1) biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan usahatani jambu biji kristal; dan (2) kelayakan usahatani jambu biji kristal; dan (3) kontribusi pendapatan usahatani jambu biji kristal di desa Wergonayan kecamatan Mirit kabupaten Kebumen. Metode penelitian yang digunakan adalah survey. Lokasi penelitian di desa Wergonayan, kecamatan Mirit, kabupaten Kebumen. Waktu penelitian bulan Juli-Desember 2018. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, kuesioner, dan wawancara. Instrumen penelitiannya adalah kuesioner. Analisis data yang digunakan analisis biaya, pendapatan, keuntungan dan kelayakan usaha. Analisis kelayakan usaha dihitung dengan produktivitas modal, tenaga kerja dan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya total dalam usahatani jambu biji kristal Rp 849.849,72. Hasil panen petani jambu biji kristal sebesar 319 kg yang terdiri dari 213 kg Grade A, 54 kg Grade B, dan 52 kg Grade C. Penerimaan petani sebesar Rp 1.971.000,00. Pendapatan petani sebesar Rp 1.293.859,28 dan keuntungan petani sebesar Rp 1.121.150,28. Analisis R/C rasio sebesar 2,319 dan  produktivitas modal sebesar 1,319%. Kontribusi pendapatan dari usahatani jambu biji kristal tinggi dengan rata-rata kontribusi sebesar 63,10%

    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Durian (Durrio Zibethinus Murr) di Desa Kaligono Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo

    Get PDF
    Wahyu Setiarini. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Usahatani Durian (Durrio Zibethinus Murr) Di Desa Kaligono Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo”. Skripsi Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi usahatani durian di desa Kaligono kecamatan Kaligesing kabupaten Purworejo; (2) biaya produksi, pendapatan dan keuntungan dari usahatani durian di desa Kaligono kecamatan Kaligesing kabupaten Purworejo; (3) kelayakan usahatani durian di desa Kaligono kecamatan Kaligesing kabupaten Purworejo. Sampel penelitian petani durian berjumlah 73 petani di tentukan dengan rumus Yamane dengan presisi 10%. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Analisis data menggunakan uji regresi linear berganda. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi durian (Durrio Zibethinus Murr) di desa Kaligono kecamatan Kaligesing kabupaten Purworejo adalah luas lahan dengan nilai signifikan (0.008), jumlah pohon (0.000), tenaga kerja dalam keluarga (0.000), dan pupuk kandang (0.000). Biaya produksi usahatani durian di desa Kaligono sebesar Rp 4.092.812 per tahun, penerimaan sebesar Rp 6.323.152 per tahun, pendapatan sebesar Rp 5.508.225 per tahun , dan keuntungan sebesar Rp 2.230.340 per tahun. Usahatani durian di desa Kaligono layak untuk diusahakan dengan nilai R/C sebesar 1,544 dan nilai π/C sebesar 54,49 per tahun

    Strategi Pengembangan Produksi Kapulaga Kelompok Tani “Tani Jaya” di Desa Watuduwur Kecamatan Bruno Kabupaten Purworejo

    Get PDF
    Tujuan penelitian: 1) Mengetahui faktor internal, 2) faktor eksternal, 3) alternatif strategi, 4) prioritas strategi yang diterapkan. Pengambilan sampel penelitian berdasarkan purposive sampling. Lokasi yaitu desa Watuduwur. Sampel yaitu 2 informan kunci dan 29 informan biasa. Instrument yang digunakan yaitu kuesioner. Hasil penelitian faktor internal dan eksternal meliputi kekuatan berupa budidaya sangat mudah, produk mudah didapatkan, tumbuh secara tumpangsari, hasil produktivitas tinggi, ketinggian dan suhu sesuai. Kelemahan yaitu kurangnya alat untuk mengeringkan, belum banyak dikenal, pengetahuan petani masih terbatas, nilai jual masih rendah, dan siklus hidup panjang. Peluang berupa adanya peluang pasar, harga relatif stabil, bermanfaat untuk kesehatan, kebutuhan didalam negeri cukup banyak, dan ketersediaan lahan. Ancaman yaitu serangan penyakit, kurangnya sosialisasi, adanya tanaman pesaing, kualitas belum sesuai, dan perubahan musim kurang stabil. Terdapat 5 alternatif strategi dan prioritas strategi yang dapat diterapkan yaitu (memaksimalkan kelompok tani khusus kapulaga) dengan skor sebesar 62,8

    Efisiensi Penggunaan Faktorproduksi Usahatani Kentang (Solanum tuberosum L) di Desa Surengede Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Mengetahui teknik budidaya kentang yang di lakukan petani kentang di desa Surengede kecamatan Kejajar, kabupaten Wonosobo. 2) Mengetahui biaya, penerimaan, pendapatan, keuntungan dan kelayakan usahatani kentang di desa Surengede kecamatan Kejajar, kabupaten Wonosobo. 3) Mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh pada usahatani kentang di kecamatan Kejajar, kabupaten Wonosobo. 4) Mengetahui efisiensi alokatif produksi kentang di kecamatan Kejajar, kabupaten Wonosobo. Sampel penelitian berjumlah 50 orang, Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simle random sampling. Analisis data menggunakan fungsi produksi, biaya produksi, kelayakan dan efisiensi alokatif.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata total biaya yang dikeluarkan petani adalah sebesar Rp6.804.346,66, rata-rata penerimaan adalah Rp 19.845.960, rata-rata pendapatan Rp 14.225.135,88, dan rata keuntungan yang diperoleh petani dalam satu kalimusim tanam adalah 13.041.613,34. Nilai produktivitas tenaga kerja sebesar Rp 1.186.959,33 lebih besar dari biaya tenaga kerja yang berlaku sehingga layak di usahakan, nilai produktivitas modal ( sebesar Rp 1.92% lebih besar dari suku bunga simpanan (simpedes) sebesaer 0,023% sehingga layak di usahakan dan nilai R/C ratio sebesar 2,92 lebih dari 1 sehingga layak di usahakan.  Hasil Efisiensi alokatif berdasarkan variabel luas lahan sudah efisien, variabel pupuk kandang belum efisien

    Analisis Komparatif Usahatani Padi Metode System of Rice Intensification (SRI) dan Jajar Legowo 6:1 di Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui besarnya biaya, produksi, penerimaan, produktivitas, pendapatan dan keuntungan usahatani metode SRI; 2) Mengetahui besarnya biaya, produksi, penerimaan, produktivitas, pendapatan dan keuntungan usahatani metode Jajar Legowo 6:1; dan 3) Mengetahui perbedaan biaya, produksi, penerimaan, produktivitas, pendapatan dan keuntungan usahatani padi metode SRI dan Jajar Legowo 6:1. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis biaya, produksi, penerimaan, produktivitas, pendapatan dan keuntungan usahatani padi metode SRI dan jajar legowo 6:1 serta uji perbandingan metode SRI dan jajar legowo 6:1. Pengambilan sampel daerah penelitian dilakukan secarapurposive sampling. Lokasi yang dipilih adalah desa Tangkisan mewakili usahatani padi SRI dan desa Krandegan yang mewakili usahatani padi jajar legowo 6:1. Pengambilan sampel petani dilakukan dengan proportional simple random sampling. Jumlah sampel penelitian adalah 60 petani yang terdiri dari 30 petani padi metode SRI dan 30 petani padi metode jajar legowo 6:1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usahatani padi sistem SRI mempunyai rata-rata biaya produksi sebesar Rp.2.940.182,78 dengan rata-rata penerimaan sebesar Rp.5.320.033,33, rata-rata pendapatan sebesar 3.784.408,89 dan rata-rata keuntungan sebesar 2.379.850,56. Usahatani padi sistem jajar legowo 6:1 mempunyai rata-rata biaya sebesar Rp. 3.345.712.22 dengan rata-rata penerimaan sebesar Rp. 6.895.680,00, rata-rata pendapatan sebesar Rp. 4.628.084.44 dan rata-rata keuntungan sebesar Rp. 3.549.967.78. Hasil analisis uji beda biaya produksi, penerimaan, pendapatan dan keuntungan antara usahatani padi sistem SRI dan Jajar Legowo 6:1 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan biaya produksi, penerimaan, pendapatan dan keuntungan antara usahatani padi sistem SRI dan Jajar Legowo 6:1. Hasil analisis uji beda produksi dan produktivitas antara usahatani padi sistem SRI dan jajar legowo 6:1 menunjukkan bahwa ada perbedaan produksi dan produktivitas antara usahatani padi sistem SRI dan jajar legowo 6:1

    Analisis Kelayakan Usaha Industri Rumah Tangga Emping Melinjo di Desa Patutrejo Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah : 1) Mengetahui kelayakan usaha industry emping melinjo di desa Patutrejo ditinjau dari aspek lingkungan hidup; 2) Mengetahui kelayakan usaha industry emping melinjo di desa Patutrejo ditinjau dari aspek pasar dan pemasaran; 3) Mengetahui kelayakan usaha industry emping melinjo di desa Patutrejo ditinjau dari aspek teknik dan teknologi;4) Mengetahui kelayakan usaha industry emping melinjo di desa Patutrejo ditinjau dari aspek manajemen dan sumberdaya manusia (SDM); 5) Mengetahui kelayakan usaha industry emping melinjo di desa Patutrejo ditinjau dari aspek finansial. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yaitu data diolah menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Lokasi penelitian di desa Patutrejo dengan penentuan secara purposiv sampling. Sampel penelitian adalah 30 pengrajindengan jenis penelitian sensus dengan bantuan kusioner sehingga seluruh pengrajin dijadikan sampel. Hasil analisis aspek lingkungan, usaha industri emping melinjo layak dijalankan. Hal ini dikarenakan usaha industri emping  melinjo tidak menghasilkan atau menimbulkan limbah yang dapat merusak lingkungan hidup. Hasil analisis aspek pasar dan pemasaran dinyatakan sangat layak untuk dijalankan. Hal ini karena promosi dan pencarian pangsa pasar cukup mudah dilakukan oleh pengrajin yang  mempromosikan lewat tetangga atau kerabat. Hasil analisis aspek teknis dan teknologi, 30 usaha industri emping melinjo layak untuk dijalankan, dikarenakan semua pengrajin emping melinjo memenuhi kriteria aspek teknis dan teknologi. Hasil analisis aspek manajemen dan SDM, dinyatakan layak untuk dijalankan karena 30 usaha industri emping melinjo didesa Patutrejo memenuhi seluruh kriteria penilaian. Hasil analisis finansial diketahui bahwa Nilai rata-rata payback period usaha industry emping melinjo adalah 3 tahun 5 bulan. Nilai NPV adalah Rp 451.762 sampaidengan Rp 656.763, nilai PI sebesar  1,21%. Nilai IRR untukusaha industry emping melinjo adalah 11%, nilai ARR sebesar 46%. Berdasarkan hasil analisis finansial usaha industri emping melinjo layak untuk dijalankan.   Kata Kunci: emping melinjo, aspek non-finansial, aspek fiansial, kelayakan usah
    corecore